Rabun jauh atau miopi, merupakan kondisi mata yang menyebabkan objek yang letaknya dekat terlihat jelas, sementara objek yang letaknya jauh terlihat kabur. Tingkat keparahan akan sangat beragam dan berbeda-beda pada tiap pengidapnya.
Pengidap miopi yang ringan umumnya tidak membutuhkan penanganan khusus. Namun, rabun jauh yang sudah parah akan memengaruhi kemampuan melihat pengidapnya sehingga harus mendapat penanganan dengan tepat.
Penyebab Miopi (Rabun Jauh)
Baca juga : Cara Ampuh Memutihkan Gigi Secara Alami
Miopi atau rabun jauh terjadi ketika cahaya yang masuk ke mata tidak jatuh pada tempat yang semestinya, yaitu retina. Kondisi ini disebabkan oleh bentuk bola mata yang lebih panjang dari bola mata normal.
Miopi juga bisa terjadi ketika kornea dan lensa mata, yang berfungsi untuk memfokuskan cahaya pada retina, mengalami kelainan.
Hingga saat ini, penyebab bola mata lebih panjang dari normal belum diketahui dengan pasti. Namun, ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko tersebut, antara lain:
- Genetik
Seseorang yang orang tuanya mengalami rabun jauh memiliki risiko lebih besar untuk menderita miopi. - Kurang sinar matahari
Seseorang yang jarang beraktivitas di luar ruangan lebih berisiko menderita miopi karena kurang mendapatkan sinar matahari. - Kekurangan vitamin D
Sebuah penelitian mengatakan bahwa seseorang yang mengalami kekurangan vitamin D berisiko mengalami miopi. - Kebiasaan membaca atau menonton terlalu dekat
Seseorang yang sering membaca, melihat layar monitor, atau menonton terlalu dekat dengan mata lebih mudah terkena miopi.
Gejala Rabun Jauh
Miopia bisa terjadi kepada siapa saja, dan tidak mengenal umur. Umumnya, gejala yang timbul akibat miopia muncul ketika pengidap masih anak-anak.
Berikut ini merupakan gejala rabun jauh atau miopi:
- Mengedipkan mata berlebihan.
- Sering menggosok-gosok mata.
- Pandangan kabur saat melihat objek jauh.
- Terserang sakit kepala karena mata bekerja berlebihan.
Miopia ditentukan berdasarkan dioptri, yakni unit pengukuran yang dokter ahli gunakan dalam pengukuran tingkat miopia. Masing-masing pengidap pun bisa memiliki tingkat keparahan berbeda. Tingkat keparahan tersebut yaitu:
- Rabun jauh ringan. Tingkat ringan, umumnya membutuhkan kacamata ketika melakukan aktivitas tertentu, seperti membaca.
- Miopi menengah. Bagi tingkat menengah, mereka perlu untuk selalu memakai kacamata atau lensa kontak.
- Rabun jauh berat. Untuk miopi yang sudah berat, pengidap sangat memerlukan kacamata atau lensa kontak. Karena jika tidak memakai alat bantu penglihatan tersebut, pengidap hanya bisa melihat suatu objek jika objek tersebut sangat dekat dengan si pengidap.
Penyembuhan Rabun Jauh
1. Penggunaan kacamata atau lensa kontak
Langkah penanganan miopi atau yang paling sederhana dan terjangkau adalah dengan menggunakan kacamata atau lensa kontak. Pemilihan kacamata serta lensa kontak tergantung pada kebutuhan serta kenyamanan pasien.
2. Operasi dengan sinar laser (LASIK)
Operasi dengan sinar laser, misalnya LASIK dan SMILE, juga dapat menjadi alternatif. Hampir seluruh pasien yang menjalani operasi ini merasakan perubahan yang signifikan. Dalam operasi ini, sinar laser akan digunakan untuk mengatur lengkungan kornea.
3. Implan lensa buatan
Implan lensa buatan dilakukan untuk menangani miopi atau yang parah dan tidak bisa ditangani dengan operasi laser. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan lensa buatan tanpa mengeluarkan lensa mata yang asli, atau mengganti lensa yang asli dengan lensa buatan.
Kesimpulan
Rabun jauh atau miopi sebenarnya tidak dapat disembuhkan total, tapi dengan tindakan medis dapat memeperlambat perkembangan mata minus.
Jagalah kesehatan mata anda dengan rajin mengkonsumsi vitamin karena kesehatan mata sangat lah penting.