HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang dapat melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit. Lebih tepatnya, Human Immunodeficiency Virus (HIV) ini menyerang salah satu sel di dalam sel darah putih, yaitu sel T atau CD4. Di mana, sel tersebut memiliki peran penting untuk menjaga imun tubuh dan memerangi infeksi yang masuk ke dalam tubuh.
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kondisi di mana HIV sudah pada tahap infeksi akhir. Ketika seseorang sudah mengalami AIDS, tubuh tidak lagi memiliki kemampuan untuk melawan infeksi yang ditimbulkan.
Dengan kata lain, perbedaan HIV dan AIDS ini yaitu terletak pada konteksnya. HIV adalah virus yang menyebabkan melemahnya sistem imunitas tubuh. Sedangkan, AIDS adalah kondisi gangguan kesehatan yang diakibatkan dari melemahnya sistem imunitas tubuh tersebut.
Penyebab Penyakit HIV & AIDS
Human Immunodeficiency Virus atau lebih dikenal sebagai HIV adalah sejenis virus yang memiliki kemampuan untuk menyebabkan kondisi serius yang disebut Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).
Di negara Indonesia, penyebaran dan penularan HIV paling banyak disebabkan melalui hubungan intim yang tidak aman dan bergantian menggunakan jarum suntik yang tidak steril saat memakai narkoba.
Berikut Faktor Dari Penyebab HIV & AIDS:
Baca juga : Ketahui Gejala Demam Berdarah Dan Cara Pencegahan
- Bergonta-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seksual serta tidak menggunakan alat kontrasepsi.
- Menggunakan jarum suntik yang telah dipakai oleh orang lain.
- Menggunakan alat makan bersama-sama dengan penderita HIV.
- Transfusi darah yang alatnya tidak steril.
- Mengidap penyakit STD atau penyakit menular seksual lainnya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini masih terdapat banyak orang yang salah kaprah mengenai penularan HIV. Penyebaran HIV sebenarnya hanya dapat terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh penderita, seperti darah, sperma, cairan vagina, cairan anus, serta ASI. HIV tidak dapat ditularkan melalui udara, air, keringat, air mata, air liur, gigitan nyamuk, ataupun sentuhan fisik.
Gejala Penyakit HIV & AIDS
Penyakit HIV/AIDS yang merupakan hasil dari infeksi Virus biasanya menimbulkan gejala yang terbagi menjadi beberapa tahap tertentu dalam perkembangannya.
Tahap 1
Tahap pertama terjadi ketika virus HIV baru menjangkiti tubuh penderitanya. Umumnya, pada tahap pertama ini gejala HIV belum muncul di tahun-tahun awal. Adapun gejala HIV pada tahap pertama yaitu:
- Mudah terserang penyakit flu
- Demam
- Sakit tenggorokan
- Timbul ruam
- Nyeri otot
Tahap 2
Memasuki tahap 2, gejala HIV yang timbul masih serupa dengan tahap pertama. Tahap kedua ini biasanya akan berlangsung kurang lebih selama 10 tahun. Apabila tidak menjalani pengobatan, pada tahap kedua ini virus akan mulai menyebar dan semakin merusak sistem kekebalan tubuh. Penderita HIV di tahap kedua juga sudah bisa menularkan virus ini kepada orang lain.
Tahap 3
Di tahap ketiga, infeksi HIV sudah semakin parah dan memasuki kondisi AIDS. Maka dari itu, beberapa gejala yang timbul di antaranya:
- Demam yang berkepanjangan, bahkan bisa sampai lebih dari 10 hari.
- Tubuh selalu merasa lemas dan tidak berdaya.
- Kesulitan untuk bernapas.
- Mengalami gangguan diare kronis dan terjadi dalam kurun waktu lama.
- Mudah terserang infeksi jamur pada mulut, tenggorokan, dan alat kelamin.
- Berat badan turun drastis karena kehilangan nafsu makan.
Pencegahan Penularan HIV & AIDS
Penularan virus HIV juga bisa dicegah sehingga tidak menjadi penyakit AIDS. Berikut adalah langkah pencegahan penyakit HIV yang dapat dilakukan
1. Menggunakan Pelindung saat Berhubungan Seksual
Penggunaan pelindung, seperti kondom, saat berhubungan seksual adalah salah satu cara efektif untuk mencegah penularan HIV. Kondom membentuk penghalang fisik antara tubuh seseorang dan cairan tubuh pasangan sehingga mengurangi risiko transmisi virus. Gunakan kondom dengan benar setiap kali berhubungan seksual.
2. Menghindari Penggunaan Jarum Suntik Bersama
Hindari menggunakan jarum suntik bersama dengan orang lain. Program pertukaran jarum di beberapa negara membantu menyediakan jarum suntik steril untuk pengguna obat intravena sehingga mengurangi risiko penularan HIV.
3. Menjaga Pola Hidup Sehat
Jagalah kebersihan pribadi dengan rajin mencuci tangan, menjaga kebugaran tubuh melalui olahraga teratur, mengonsumsi makanan sehat yang mendukung sistem kekebalan tubuh, dan istirahat yang cukup. Gaya hidup sehat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh sehingga lebih mampu melawan infeksi termasuk HIV. Selain itu, memiliki pengetahuan tentang HIV juga memainkan peran penting dalam upaya pencegahan penyakit ini.
4. Memahami Cara Penularan HIV
Walaupun HIV tidak menyebar melalui sentuhan sehari-hari seperti berjabat tangan, pelukan, atau menggunakan toilet bersama, penting untuk memahami dan menghormati hak privasi orang yang terdiagnosis HIV. Edukasi dan pemahaman yang benar tentang cara penularan HIV membantu mengatasi stigma dan diskriminasi yang sering kali dialami oleh orang dengan HIV.
Kesimpulan
HIV & AIDS merupakan penyakit yang sangat berbahaya, bahkan sampai sekarang penyakit ini masih belum bisa disembuhkan.
Pentingnya kita memahami HIV agar kita bisa mencegah dan terhindar dari penyakit HIV & AIDS.